UEFA Europa League : Kompetisi Kedua Kancah Eropa
UEFA Europa League adalah kompetisi sepak bola tahunan yang diselenggarakan oleh Union of European Football Associations (UEFA).
Ini merupakan turnamen tingkat kedua setelah Liga Champions UEFA dan diikuti oleh klub-klub dari berbagai liga Eropa yang tidak lolos ke Liga Champions atau yang tersingkir dari babak penyisihan Liga Champions.
Sejak awal berdirinya hingga sekarang, Europa League telah berkembang menjadi kompetisi yang sangat kompetitif dan diminati oleh banyak klub Eropa.
Sejarah UEFA Europa League
Kompetisi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 dengan nama Piala UEFA (UEFA Cup) sebagai pengganti turnamen yang lebih tua,
Piala Fairs. Piala UEFA awalnya merupakan turnamen knock-out yang diperuntukkan bagi klub-klub yang tidak lolos ke Liga Champions tetapi menempati posisi teratas di liga-liga domestik mereka.
Pada tahun 2009, turnamen ini diubah namanya menjadi UEFA Europa League dan mengalami perubahan format,
termasuk pengenalan babak penyisihan grup. Sejak itu, jumlah peserta bertambah, dan Liga Europa menjadi lebih terstruktur, dengan peningkatan hadiah dan insentif bagi pemenang.
Format Kompetisi
Europa League dimulai dengan babak kualifikasi yang diikuti oleh klub-klub dari liga domestik yang lebih rendah peringkatnya di Eropa.
Setelah beberapa babak kualifikasi, kompetisi memasuki fase grup, di mana 48 tim dibagi menjadi 12 grup berisi 4 tim. Setiap tim bermain dengan format home-and-away,
dan dua tim teratas dari masing-masing grup melaju ke babak knockout.
Pada babak knockout, 24 tim dari fase grup Europa League bergabung dengan 8 tim yang tersingkir dari babak grup Liga Champions,
sehingga menghasilkan 32 tim. Kompetisi kemudian berlanjut dengan format eliminasi langsung (dua leg) hingga babak final, yang dimainkan di lokasi netral dengan sistem satu pertandingan.
Pemenang Europa League sejak 2015 juga otomatis lolos ke babak grup Liga Champions musim berikutnya,
membuat kompetisi ini semakin penting bagi klub-klub yang mencari kesempatan untuk bermain di level tertinggi.
Klub-Klub Terkenal dan Prestasi
Sejumlah klub besar telah memenangkan UEFA Europa League, dan beberapa di antaranya adalah:
- Sevilla FC: Klub asal Spanyol ini dikenal sebagai spesialis Europa League. Sevilla memegang rekor sebagai klub dengan gelar terbanyak, memenangkan kompetisi ini 7 kali (hingga 2021), dengan kemenangan terakhir pada tahun 2020.
- Atlético Madrid: Atlético Madrid merupakan salah satu klub besar Eropa yang sering berkompetisi di Liga Champions namun juga sukses di Europa League. Mereka memenangkan turnamen ini tiga kali (2010, 2012, 2018).
- Chelsea FC: Klub asal Inggris ini memenangkan Europa League dua kali (2013, 2019), yang terakhir di bawah asuhan Maurizio Sarri ketika mengalahkan Arsenal di final 2019.
- Manchester United: Klub raksasa asal Inggris ini memenangkan gelar pada 2017 di bawah manajer José Mourinho, mengalahkan Ajax Amsterdam di final.
Pemain-Pemain Bintang di Europa League
Meski bukan turnamen utama, UEFA Europa League telah menampilkan banyak pemain bintang, termasuk:
- Radamel Falcao: Penyerang asal Kolombia ini mencatatkan namanya sebagai salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah Europa League saat bermain untuk Porto dan Atlético Madrid.
- Eden Hazard: Pemain Belgia ini menjadi bintang dalam kemenangan Chelsea di final Europa League 2019, mencetak dua gol melawan Arsenal.
- Paul Pogba: Pogba menjadi salah satu pemain kunci Manchester United dalam perjalanan mereka memenangkan gelar pada 2017.
- Antoine Griezmann: Griezmann tampil luar biasa untuk Atlético Madrid dalam kemenangan mereka di final 2018 melawan Olympique de Marseille, di mana ia mencetak dua gol.
Momen Bersejarah
Europa League memiliki beberapa momen ikonik sepanjang sejarahnya, termasuk:
- Kemenangan Sevilla di 2020: Sevilla mengalahkan Inter Milan 3-2 di final yang sangat dramatis, mempertegas status mereka sebagai raja Liga Europa.
- Porto di 2003 dan 2011: Porto, di bawah pelatih muda José Mourinho, memenangkan gelar Piala UEFA pada 2003 sebelum melanjutkan dominasinya dengan kemenangan di Liga Champions pada tahun berikutnya. Porto kembali memenangkan Europa League pada 2011.
- Chelsea vs Arsenal Final 2019: Final all-English antara Chelsea dan Arsenal di Baku, Azerbaijan, di mana Chelsea menang 4-1, menegaskan dominasi klub-klub Inggris di Eropa pada tahun itu.
Popularitas dan Pengaruh
Meskipun tidak sebesar Liga Champions, UEFA Europa League tetap memiliki pengaruh besar dalam sepak bola Eropa. Banyak klub melihat kompetisi ini sebagai jalan untuk mendapatkan tempat di Liga Champions atau untuk menambah koleksi trofi mereka. Liga ini juga memberikan peluang bagi klub-klub yang lebih kecil untuk bersaing di kancah internasional.
Turnamen ini sangat kompetitif karena melibatkan banyak klub yang ingin menunjukkan kualitas mereka di level Eropa. Pada musim-musim tertentu, tim-tim besar yang gagal di Liga Champions juga menjadikan Liga Europa sebagai target utama.
Masa Depan dan Relevansi
Sejak diberlakukannya insentif bagi pemenang Europa League untuk lolos langsung ke Liga Champions, relevansi dan persaingan di turnamen ini semakin meningkat. Klub-klub besar kini lebih memperhatikan Liga Europa, tidak hanya sebagai kesempatan untuk meraih trofi tetapi juga untuk mendapatkan tiket Liga Champions musim berikutnya.
Selain itu, pada 2021 UEFA memperkenalkan UEFA Europa Conference League, sebuah kompetisi tingkat ketiga yang diadakan bersamaan dengan Europa League. Ini diharapkan akan lebih merampingkan kompetisi di antara klub-klub menengah Eropa, sementara tetap mempertahankan Europa League sebagai turnamen tingkat tinggi.
Secara keseluruhan, UEFA Europa League adalah kompetisi yang menawarkan peluang bagi klub-klub Eropa untuk meraih kejayaan, terutama bagi mereka yang belum mampu bersaing di Liga Champions. Kompetisi ini juga menyajikan drama, kejutan, dan kualitas sepak bola yang tinggi di level internasional.